Sabtu, 30 Juli 2011

Malam Sendu yang Memuncak . . .

rangkaian air mata yang tak juga surut . . .
aku harus kuat untuk menguatkan . . .
aku harus tegar untuk terus bertahan dalam kebersamaan . . .

Tuhan kuatkan aku dengan cahaya takbirmu . . .
aku lemah tanpa dekapmu, .
aku sudah hilang daya dengan semua hal ini . . .

Tuhan hanya senyumku yang bisa kuandalkan sebagai penenang Bunda tercinta . . .
Tuhan tahan air mataKu saat Bunda berada dalam gapaianKu . . .
Tuhan bisikan caramu untuk kedamaian hati BundaKu . . .
karna ku tau, .
dalam senyumnya ia menangis . . .
dalam tawanya ia menjerit . . .
karna ku rasakan, .
dalam ramai ia merasa sepi . . .
dalam terang ia merasa padam . . .

Tuhan hanya Kau dan Bunda yang menjadi teman setia dalam hidupku . . .
dan biarkan rasa sakit Bunda Kau bagi padaKu . . .

Tuhan meski ku sendiri dalam sepi,
biarkan aku kuat setegar karang . . .
biarkan aku terang seterang langit siangmu . . .
dan biarkan aku indah seindah langit malamMu . . .
meski belum bisa untuk semua orang, tapi biarlah semuanya kuperuntukan pada Wanita terindah dalam hidupku . . .
Bunda . . .

Sabtu, 16 Juli 2011

dimana pilihan itu ? ? ?

tuhan . . .
kenyamanankah pilihanku ? ?

tuhan . . .
rasa cintakah pilihanku ? ?

atau
hanya kesemuan yang tak kunjung lenyap . . .

tuhan . . .
tunjukan makhlukMu yang akan memberi makna hiddupku dalam jalanMu . . .
hadirkan ciptaanMu yang akan merasuk dalam sukmaku dg kasihnya dariMu . . .
dekatkan kehidupannya dengan rasaku . . . dengan jiwaku . . .