Rabu, 28 November 2012

izinkan aku berbincang denganmu . .

ayah . .
bolehkah aku memanggilmu dengan sebutan itu ???
ayah . .
bisakah aku egois untuk mendapatkan kasih sayang dan pengakuan darimu meskipun aku sudah memiliki yg pengganti yg terbaik dalam hidupku ???
ayah . .
bolehkah aku bertanya mengenai bagaimana aku dan masa depanku ???
ayah . .
bisakah aku bertanya mengenai semua yang ada pada masa lalu itu ???

ayah . .
aku tidak tau bagaimana bisa Tuhan menjatuhkan pilihannya pada aku untuk berada dalam posisi ini, namun aku cukup tau bahwa aku cukup dipercaya untuk bisa tangguh menghadapinya . .
tapi izinkan aku mendengar jawaban darimu, apa berartinya aku dalam hidupmu hingga tidak pernah aku bisa rasakan sedikitpun kepedulian hatimu dalam hembusan angin dihidupku . .
izinkan aku mendengar kejujuranmu, apa semua pria akan sama sikapnya sepertimu ?? bekhianat dan lari meninggalkan masalah ??
izinkan aku mendapatkan ketenangan dari hatimu, apakah aku akan terus menemukanmu dalam sosok sosok pria yang mendekatiku ?? apa aku akan terus menyimpan luka karena sosokmu dan menahan ketakutan untuk bisa memilih sosok pria yang mampu berbeda darimu ??

ayah . .
aku sudah dewasa, namun aku masih menyimpan ketakutan untuk melangkah kedepan . .
ayah . .
bantu aku, ibu dan ayah terbaikku pun tidak mampu menyembuhkan luka ini karena hadirnya sosokmu . .
ayah . .
tolong aku . . !! hadirkan sisi positifmu untuk menghadirkan ketenangan batinku dalam kehidupan nyata, agar bahagiaku bukan hanya sebatas mimpi . .

Selasa, 27 November 2012

Haruskah ???

Berjuta pertanyaan yang belum mampu untuk di akhiri, aku terjebak dalam situasi hati yang beku selama bertahun-tahun dan menjadi LIAR dengan sendirinya . . meski mereka semua berlalu-lalang berusaha menghangatkan hati yang beku, dengan perhatian, ketulusan dan segala bentuk energi yang mereka kerahkan untuk meluluhkan kerasnya hati ini . .

Aku masih terpana, pada sosok sosok yang menganggap aku "LEBIH" dari pada realita yang aku rasakan, mutlaknya kebenaran jadi bias untuk hal ini . . apakah "MEREKA" semua yang benar dalam memandang seorang "AKU" atau aku yang benar dalam memandang dan menilai diri "AKU" sendiri . .

Hanya "MINDER" yang bisa aku rasakan untuk menerima segala bentuk penilaian "BAIK" mereka yang berlebihan tentang "AKU" yang selalu menggunakan TOPENG untuk menghadapi hidup ini, seseorang yang berada dalam Rangkaian MEREKA disini berkata "Harum dimata orang, belum tentu harum di mata "ALLAH" . . ". dan aku benar-benar merasakannya, menembus dalam jantungku, inilah realitanya karna hanya potongan2 klise yang kamuflase yang aku pertontonkan pada mereka tentang AKU . .

Seberapa panjang pun kisah hidup yang aku pertontonkan dengan nyata, namun tidak pernah mampu untuk aku pertontonkan apa yang sebenarnya "AKU" rasakan . . Tentang Ayah, tentang DIA, tentang LUKA . .


jadi harus apakah AKU ???
menerima saja salah satu dari MEREKA yang berusaha meluluhkan karena berpandangan salah tentang AKU?? lalu ketika tau apa yang sebenarnya ada dalam diri AKU??? apa MEREKA masih akan tetap sama?? atau AKU harus terus bertahan sendiri disini, dalam beku, dalam ketakutan, dalam kecurigaan yg tiada henti . . sambil terus menanti jawaban atas Jutaan pertanyaan yang belum mampu kutemukan jawabannya??



kenapa AKU yang harus Ayah, dan Dia lukai . . ??

#maka maafkan aku untuk semua sosok MEREKA jika harus terluka dan kecewa, tp benar dg yang kalian ucapkan . . bahwa "aku masih tidak mempercayai sosok2 kalian yang sama dg sosok mereka yang membuat aku TERLUKA" . .

Rabu, 07 November 2012

and I'm Nothing . .


aku hanyalah aku dengan segala keterbatasan yang aku miliki . .
tanpa sedikitpun memiliki keinginan untuk membuat kecewa apalagi menyakiti orang lain, hanya mampu berusaha memberikan yang terbaik bagi segala hal dan bagi siapa saja yang ada di sekitar ku . .
tanpa juga berusaha membuat orang lain mengerti dengan segala hal yang aku rasakan, hanya mampu berpikir bahwa semua itu hanya cukup berjalan sebagai krisis yang berjalan pada hatiku saja . . tanpa perlu mereka tau . .

cukup senyum dan topeng ceriaku yang tampak ke permukaan dan, cukup lelah serta keluh kesah yang mampu kalian tembus . . tanpa perlu tau gelisah dan air mata yang sedang mengalir deras bergemuruh dengan konflik batin yang harus rela kujalani SENDIRI . .

berpikir keras untuk mampu bertahan menjalani singkatnya hidup yang berjalan dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang kumiliki, bertahan dengan segala kepalsuan ini untuk menutupi semua tekanan yang kulalui dan kurasakan karena konflik batin dan kerasnya hidup yang harus selalu aku dapatkan dan harus selalu aku jalani . .

berjalan dengan lelah, terseok, tanpa juga mereka perdulikan . . tanpa ada yang mampu menyadari bahwa aku terluka . .
kepalsuan yang kubuat sudah melekat dan seringnya membuatku lelah, lelah karena sepanjang menjalani kehidupan aku harus terus memikirkan cara agar kesedihan dan luka ini tak terlihat . . memikirkan bagaimana caranya aku mampu bertahan dan kuat berjalan dengan kepalsuan ini SENDIRI . .

karena sangat melelahkan ketika aku harus mencari dan menanti seseorang yang tanpa aku ungkapkan mampu memahamiku, mampu mendengar Lirihku, mampu menatap Luka di mataku, mampu mengetahui ada Air mata yang mengalir deras dalam hatiku, mampu merasakan lelahnya aku dengan kepalsuan ini . . 

dan sekarang . .
entah apalagi yang mampu aku ungkapkan pada semua, ketika aku sudah lelah berjuang SENDIRI . .
hanya mampu menangis sendu dalam untaian malam dan cahaya bintang yang menemani, dengan beberapa bait kalimat yang mampu aku tuliskan untuk melukiskan sebagian kecil luka dan lelahnya aku dengan konflik dalam batinku, dan lelahnya aku yang harus terus berjalan untuk memahami orang lain tanpa bisa dipahami orang lain . .

~berharap ada yang mampu melihat luka pada tatapan mataku saat semua orang percaya bahwa aku sedang tersenyum~