Seperti yang tidak pernah belajar dari
pengalaman, jika sebuah RASA bergumam maka Logika pun berderai. semua tanda
telah terpenuhi dengan mulusnya, namun elakan hati atas nama RASA juga berlari
secepat kilat mendahului Logika.
" Who do you think you Are ???!! ",
penggalan lagu ini aku kutip mengumandangkan perasaan yang sedang bergejolak
sesuai dengan penggalan lagu tersebut. apa hebatnya kamu hingga mampu
meluluhkan Logika yang aku miliki. menjadi pasrah pada situasi yang kamu buat
dengan sikapmu, seorang aku menjadi seseorang yang berbeda, menjadi wanita yang
penurut, lebih sabar, lebih mengendalikan keegoisan dihadapanmu, namun sangat
bahagia dengan berada disampingmu dalam nyaman yang mampu aku rasakan setiap
kali kamu mengisi hari - hariku.
Kehebatan yang tidak aku dapatkan dari pria
manapun yang selama ini dekat denganku, dengan topik pembicaraan yang sama,
dengan ketertarikan yang sama, dan entah dengan apalagi, aku mampu merasakan
ini semua dan berjanji akan memperjuangkanmu hingga titik lelahku tiba.
Aku tau bagaimana karaktermu, aku cukup mengenal
karakter seperti itu berdasarkan semua teori dan kepekaan yang dibentuk dalam
ilmu ungu yang sama - sama kita pelajari di perkuliahan. aku berusaha
mengendalikan diriku untuk mengerti dan untuk menghadapi dirimu, aku berjalan
dengan kokohnya untuk bertahan mempertahankanmu dan hubungan ini.
Entah bagaimana dayaku menjadi mampu sekuat itu
demi seseorang yang baru saja aku tatap matanya secara dalam, baru saja
menemani aku berbincang tanpa jenuh selama berjam - jam, baru saja menjadi HERO
dalam setiap langkah malamku yang melelahkan, baru saja menyapa setiap inci
dari raga dan jiwaku, baru saja mendendangkan lagu dalam alunan gitar yang kau
petik sendiri untukku, baru saja mengenalkan aku pada teman2 terdekat dan rumah
kesayanganmu.
Entah bagaimana aku mampu berpikir lagi, Logika ini telah lenyap dengan
munculnya RASA yang sangat sulit kutemui setelah Luka dimasa lalu. banyak
keraguan yang aku rasakan dari tingkahmu, namun Logikaku telah lenyap hingga
tidak ada lagi yang mampu menahan RASA ku untuk terus menetap menjadikanmu
tujuanku.
meski ternyata, tidak begitu bagimu.
30 hari yang membahagiakan bagiku, meski saat2
tersebut harus melalui banyak hal yang melelahkan. mengorbankan banyak hal, dan
menciptakan situasi yang tidak menyenangkan untukku, untukkmu hingga saat ini.
tapi aku tidak akan menyerah. belum.
Pikirku ini akan berjalan lebih baik, lebih lama,
dengan semua pembicaraanmu (seakan - akan usahamu akan lebih jauh untuk
mempertahankan ini). namun ternyata tidak, tepat setelah 30 hari dilalui tanpa
celah, kita mulai merasa bahwa ini tidak sebaik yang aku ekspektasikan.
ekspektasi yang aku miliki terhadapmu terlampau besar, sikapmu secara
nyata berubah. drastis.
Aku mulai memahami bahwa ini adalah hal yang
selalu kamu bicarakan, karakter buruk yang masih saja kamu pertahankan dan
mungkin juga terlalu sulit untuk mampu kamu kendalikan. JENUH. itu adalah
karakter buruk yang selalu kamu sebut - sebut berulangkali untuk meyakinkan
bahwa aku harus lebih bersabar menghadapimu, sikapmu. dan meskipun sulit juga
menjadi hal baru untukku, aku yakin, aku bisa, aku mampu. asal bisa bertahan
denganmu, disisimu.
Gila, mungkin seperti itu aku dihadapan mereka semua. teman2 baikku. melepaskan
kepastian demi sebuah RASA yang masih gamang, masih semu. namun apa daya ketika
hati berkata bahwa ini lebih penting daripada sebuah kepastian, apa daya ketika
hati berkata bahwa aku mampu bertahan dan membuatmu menjadikanku sebagai
tujuanku. namun apa dayaku pula, ketika perubahan drastismu yang masih mampu
aku terima tiba2 kamu rubah dengan perputaran 180 derajat. Hilang, Dingin, itu
kamu.
Jika hanya sikap seperti itu, meskipun berat aku rasa aku masih mampu
mengimbanginya dengan segala aktifitasku yang melelahkan. aku masih memiliki
pelarian jika hanya sebatas sikap itu.
tapi pada moment ini, moment dimana aku membutuhkanmu sebagai supporter keduaku
saat aku akan melaju dalam langkah akhir di perkuliahanku. jangankan memberi
support, ingat pun tidak.
Aku masih diam, aku berusaha sabar dengan semua
hal yang terjadi. aku berusaha mengerti bagaimana karaktermu, berusaha
menyesuaikan diri denganmu.
tapi di siang itu, di jam yang kamu tau sedang ada aktifitas apa aku . .
tiba sms itu, seperti dahulu mengungkapkan sayang, menyemangati aku . .
tapi ada yang ganjil buatku, karena dalam sms itu kamu menuliskan melalui
pertanyaan '' aku masih tidur?? ''
padahal biasanya kamu tau, pada jam itu adalah jam kerja untukku. setelah aku
balas, ketus balasanmu dan kamu kembali hilang dengan drastisnya. aku terima.
meski tanya selalu berkecamuk dalam hati dan benakku.
feelingku berkata hal yang negatif, meski RASA ini menyangkalnya dengan sangat
keras. aku Sakit.
Aku masih berusah bertahan, bahkan mungkin sudah
mulai terbiasa. tapi kamu yang memulainya, kamu yang ingin mengakhirinya. aku
tidak akan pernah ikhlas, namun aku tidak akan pernah merengek untuk sebuah
kata yang selalu aku junjung ketika bertemu denganmu. RASA.
Aku biarkan kamu berdelik dengan segala perkataan
yang menurutku klise, namun aku sangat sadar. apa daya seorang aku untuk
memaksamu bertahan denganku. aku hanya tidak ingin ada lagi yang membuatku
semakin terpuruk, aku berusaha mengendalikan diri ini meski sangat sulit, aku
tidak bisa. aku berusaha bertahan untuk tetap dalam kesadaran yang baik dalam
situasi ini. aku berusaha melenyapkan harapan yang ada dalam diriku meski
sangat sulit.
dan ketika namaku di Phonebook nya telah dirubah,
juga status hubungan di jejaring sosial telah dihapuskan OLEHNYA. aku menjadi
yakin, bahwa ini bukan hanya sekedar jenuh dan butuh waktu untuk sendiri. aku
tersadar bahwa aku tidak lagi memiliki harapan. dan sekali lagi aku terluka,
oleh satu kata yang kusebut RASA.
:: Dedicated of you FF ::