Senin, 22 April 2013

:: Aku masih Belajar ::

Izinkan aku untuk belajar menerima semua ini, semua hal mengecewakan yang datang begitu bertubi - tubi . .
Izinkan aku untuk bernafas meski dengan beratnya, ketika harus bertemu sapa dengan kecewa yg datang dalam hidupku . .
Izinkan aku untuk menahan tangis, saat bertemu dengan tatapan itu, tatapan yang sempat bahkan masih membuatku memiliki RASA . .
Izinkan aku untuk berdiri meski dalam diam, karena semua hal ini cukup membuat warna cerahku memudar menjadi kelabu . .
Izinkan aku terlelap dalam ikhlas, semua hal ini membuatku kembali kehilangan makna hidupku yaitu RASA yang sempat kutemukan dalam tatapan matamu, dalam genggaman tanganmu . .

Kali ini kutuliskan, dan semoga ini yang terakhir dengan kecewa yang aku rasa . .
semua yang kutuliskan adalah ungkapan yang tidak mampu aku ucapkan, ketika aku kembali kehilangan RASA . .
dan kali ini, aku PASRAH, pasrah pada keadaan yang mungkin memang telah Tuhan suratkan untuk hidupku, aku yakini ini adalah yang terbaik . .
semoga RASA itu kembali ada, kembali kudapatkan entah kapan dan dimana . .

Sabtu, 20 April 2013

:: TERNYATA, TERLUKA, LAGI ::

Seperti yang tidak pernah belajar dari pengalaman, jika sebuah RASA bergumam maka Logika pun berderai. semua tanda telah terpenuhi dengan mulusnya, namun elakan hati atas nama RASA juga berlari secepat kilat mendahului Logika.

" Who do you think you Are ???!! ", penggalan lagu ini aku kutip mengumandangkan perasaan yang sedang bergejolak sesuai dengan penggalan lagu tersebut. apa hebatnya kamu hingga mampu meluluhkan Logika yang aku miliki. menjadi pasrah pada situasi yang kamu buat dengan sikapmu, seorang aku menjadi seseorang yang berbeda, menjadi wanita yang penurut, lebih sabar, lebih mengendalikan keegoisan dihadapanmu, namun sangat bahagia dengan berada disampingmu dalam nyaman yang mampu aku rasakan setiap kali kamu mengisi hari - hariku.

Kehebatan yang tidak aku dapatkan dari pria manapun yang selama ini dekat denganku, dengan topik pembicaraan yang sama, dengan ketertarikan yang sama, dan entah dengan apalagi, aku mampu merasakan ini semua dan berjanji akan memperjuangkanmu hingga titik lelahku tiba.

Aku tau bagaimana karaktermu, aku cukup mengenal karakter seperti itu berdasarkan semua teori dan kepekaan yang dibentuk dalam ilmu ungu yang sama - sama kita pelajari di perkuliahan. aku berusaha mengendalikan diriku untuk mengerti dan untuk menghadapi dirimu, aku berjalan dengan kokohnya untuk bertahan mempertahankanmu dan hubungan ini. 

Entah bagaimana dayaku menjadi mampu sekuat itu demi seseorang yang baru saja aku tatap matanya secara dalam, baru saja menemani aku berbincang tanpa jenuh selama berjam - jam, baru saja menjadi HERO dalam setiap langkah malamku yang melelahkan, baru saja menyapa setiap inci dari raga dan jiwaku, baru saja mendendangkan lagu dalam alunan gitar yang kau petik sendiri untukku, baru saja mengenalkan aku pada teman2 terdekat dan rumah kesayanganmu.

Entah bagaimana aku mampu berpikir lagi, Logika ini telah lenyap dengan munculnya RASA yang sangat sulit kutemui setelah Luka dimasa lalu. banyak keraguan yang aku rasakan dari tingkahmu, namun Logikaku telah lenyap hingga tidak ada lagi yang mampu menahan RASA ku untuk terus menetap menjadikanmu tujuanku.
meski ternyata, tidak begitu bagimu.

30 hari yang membahagiakan bagiku, meski saat2 tersebut harus melalui banyak hal yang melelahkan. mengorbankan banyak hal, dan menciptakan situasi yang tidak menyenangkan untukku, untukkmu hingga saat ini. tapi aku tidak akan menyerah. belum.

Pikirku ini akan berjalan lebih baik, lebih lama, dengan semua pembicaraanmu (seakan - akan usahamu akan lebih jauh untuk mempertahankan ini). namun ternyata tidak, tepat setelah 30 hari dilalui tanpa celah, kita mulai merasa bahwa ini tidak sebaik yang aku ekspektasikan. ekspektasi yang aku miliki terhadapmu terlampau besar,  sikapmu secara nyata berubah. drastis.

Aku mulai memahami bahwa ini adalah hal yang selalu kamu bicarakan, karakter buruk yang masih saja kamu pertahankan dan mungkin juga terlalu sulit untuk mampu kamu kendalikan. JENUH. itu adalah karakter buruk yang selalu kamu sebut - sebut berulangkali untuk meyakinkan bahwa aku harus lebih bersabar menghadapimu, sikapmu. dan meskipun sulit juga menjadi hal baru untukku, aku yakin, aku bisa, aku mampu. asal bisa bertahan denganmu, disisimu.

Gila, mungkin seperti itu aku dihadapan mereka semua. teman2 baikku. melepaskan kepastian demi sebuah RASA yang masih gamang, masih semu. namun apa daya ketika hati berkata bahwa ini lebih penting daripada sebuah kepastian, apa daya ketika hati berkata bahwa aku mampu bertahan dan membuatmu menjadikanku sebagai tujuanku. namun apa dayaku pula, ketika perubahan drastismu yang masih mampu aku terima tiba2 kamu rubah dengan perputaran 180 derajat. Hilang, Dingin, itu kamu.

Jika hanya sikap seperti itu, meskipun berat aku rasa aku masih mampu mengimbanginya dengan segala aktifitasku yang melelahkan. aku masih memiliki pelarian jika hanya sebatas sikap itu.
tapi pada moment ini, moment dimana aku membutuhkanmu sebagai supporter keduaku saat aku akan melaju dalam langkah akhir di perkuliahanku. jangankan memberi support, ingat pun tidak.

Aku masih diam, aku berusaha sabar dengan semua hal yang terjadi. aku berusaha mengerti bagaimana karaktermu, berusaha menyesuaikan diri denganmu.
tapi di siang itu, di jam yang kamu tau sedang ada aktifitas apa aku . .
tiba sms itu, seperti dahulu mengungkapkan sayang, menyemangati aku . .
tapi ada yang ganjil buatku, karena dalam sms itu kamu menuliskan melalui pertanyaan '' aku masih tidur?? ''
padahal biasanya kamu tau, pada jam itu adalah jam kerja untukku. setelah aku balas, ketus balasanmu dan kamu kembali hilang dengan drastisnya. aku terima. meski tanya selalu berkecamuk dalam hati dan benakku.
feelingku berkata hal yang negatif, meski RASA ini menyangkalnya dengan sangat keras. aku Sakit.

Aku masih berusah bertahan, bahkan mungkin sudah mulai terbiasa. tapi kamu yang memulainya, kamu yang ingin mengakhirinya. aku tidak akan pernah ikhlas, namun aku tidak akan pernah merengek untuk sebuah kata yang selalu aku junjung ketika bertemu denganmu. RASA.

Aku biarkan kamu berdelik dengan segala perkataan yang menurutku klise, namun aku sangat sadar. apa daya seorang aku untuk memaksamu bertahan denganku. aku hanya tidak ingin ada lagi yang membuatku semakin terpuruk, aku berusaha mengendalikan diri ini meski sangat sulit, aku tidak bisa. aku berusaha bertahan untuk tetap dalam kesadaran yang baik dalam situasi ini. aku berusaha melenyapkan harapan yang ada dalam diriku meski sangat sulit.

dan ketika namaku di Phonebook nya telah dirubah, juga status hubungan di jejaring sosial telah dihapuskan OLEHNYA. aku menjadi yakin, bahwa ini bukan hanya sekedar jenuh dan butuh waktu untuk sendiri. aku tersadar bahwa aku tidak lagi memiliki harapan. dan sekali lagi aku terluka, oleh satu kata yang kusebut RASA.


:: Dedicated of you FF ::