Jumat, 26 September 2014

Ditata, Menata, Tertata ...

Cinta .. menata cinta tak pernah semudah menata meja .. atau buku - buku di rak itu..
yaa yaa .. hanya "yaa" yang bisa menjadi balasan dari semua keluh yang kuutarakan..
bukankah Cinta tulus tanpa pamrih?? yaa, tapi tidak juga tanpa perhatian dan pemberian..

Saat hati meledak kemana saja si Cinta itu?? membiarkan hati terluka sendiri..
ketika air mata ini pecah, kemana saja Sayang itu?? merelakan tangis jatuh pada bantal, bukan padanya..
waktu Dada ini sesak, bersembunyi dimana Rindu?? mengingat keluhan dari rasa sakit ini pun tidak rasanya..

Dinding kamar dan jamur saja bisa saling mengerti tanpa bisa bersuara..
lalu mengapa suaraku saja tidak bisa dengan mudahnya dipahami?
marah, tangis, meminta .. lelah jika harus terus begitu ..

Bisa bertahan sampai saat ini adalah perjuangan..
perjuangan yang harus melewati beberapa peperangan..

Bisa punya niatan dan semangat untuk memikirkan masalah pernikahan adalah batu Loncatan yang besar untuk seorang saya, seorang yang pada Cinta pun masih belum percaya..
lalu mengapa masih tetap bertahan diatas luka?? entah ..
rasa ini terus mendorong seorang saya melakukan banyak hal yang sesungguhnya berada diluar zona saya..
ini keajaiban, setidaknya buat seorang saya..

tapi jika sampai saat ini saya masih lebih sering merasa sendiri..
lalu masih sering menangis dan menahan luka sendiri..
masih juga bertahan dengan kekuatan menyendiri..

untuk apa semua batu loncatan itu?? untuk apa semua perubahan yang menjadi "keajaiban" untuk seorang saya.. untuk apa saya bersenang-senang memikirkan semua hal yang sesungguhnya menyakiti saya..

karena sesungguhnya, saya ingin berbagi..
disaa saat seperti ini, tanpa memerlukan kata "permohonan"..
saya ingin Cinta mengerti, saya terluka, saya tidak ingin sendiri..

Jangan biarkan saya terus terluka dan merasa sendiri..
karena jika semuanya terlanjur tertata seperti sedia kala..
saya akan kembali berpikir,
untuk apa adanya pernikahan jika kita mampu menanggung semuanya sendiri..

Jumat, 19 September 2014

:: Desiran Luka ::

Aku merasa tidak mampu menjadi apapun untukmu sayang ..

Aku hanya mampu menjadi perawat dalam setiap sakitmu, Koki untuk menu sarapan dan makan siangmu, Laundry untuk setiap pakaian yang tertinggal .. ada lagikah yang bisa aku lakukan untukmu?? mengapa aku jadi merasa tidak berguna untukmu??

Aku tidak memiliki kemampuan untuk membantu dalam kesulitan pekerjaanmu, bahkan sekedar untuk mendiskusikannya ..
Aku pun masih kalah dibanding Rokok, PES, COC dan Billiard untuk menjadi penghilang jenuhmu, untuk menjadi moodboster dalam rutinitas pekerjaanmu ..
Aku tidak mampu menjadi teman berbincangmu, aku tidak memiliki kemampuan Komputer, atau pemahaman mendalam mengenai agama yg menjadi dasar keimanan kita yg bisa diperbincangkan, sepertimu dg mereka ..
Bahkan candaku belum mampu memunculkan tawa renyahmu, kehadiranku membawa kegelisahan untukmu, kebersamaan kita tidak menimbulkan keceriaan dan gelak tawa yang biasa kamu munculkan dengan mereka, dengannya ..
Binaran dalam tatapan matamu pun sama, berbeda .. Binar bahagia yang muncul saat kamu bertemu dengannya, dan Binar Iba yang tersirat dalam tatapanmu untukku ..

Beribu "Andai" berkecamuk dalam benakku .. Beribu "Mengapa" bersemayam dalam hatiku .. Cinta-kah yang membuatnya memilihku???

Desiran rasa sakit menyatu dengan darah yang mengalir .. Kicauan kekecewaan berpacu dalam setiap helaan nafas yang terhembus .. dan Ribuan luka berjalan seiring dengan buliran air mata yang mengalir semakin deras ..

Aku ini apa? Aku ini siapa? yaaa.. Aku memang bukan apa - apa .. Aku juga bukan siapa - siapa ..

Selasa, 10 Juni 2014

.. Love Letter for my R ..

Rasa syukur yang begitu mendalam aku ucapkan ketika bisa mengenalmu lebih dekat ..
seseorang yang tidak pernah aku bayangkan kehadirannya dalam hatiku ..
seseorang yang begitu menyebalkan namun selalu membuat ku rindu ..
seseorang yang akhirnya membuat aku merasakan makna hidup ini ..

ini bukan lagi persoalan siapa yang memenangkan hatiku ..
meskipun semuanya berawal dari hal yang tidak mudah ..
aku masih menyimpan harapan bahwa cerita ini akan menjadi yang terindah ..

waktu beberapa tahun pun tidak akan cukup untuk sepasang manusia mengenal satu sama lain, lalu bagaimana dengan kita ?? kita yang sudah lama bersama namun baru - baru ini bisa saling mengenal lebih dekat satu sama lain dengan kebersamaan yang berbeda dari sebelumnya ..
dengan surat ini izinkan aku membuka apa yang sesungguhnya aku rasakan ..

aku bukan siapa - siapa ..
bukan wanita sempurna, bahkan tidak akan pernah mampu untuk menjadi wanita sempurna ..
mungkin juga aku jauh dari wanita idaman yang ada dalam benakmu ..
namun aku janjikan, untuk bisa jadi wanita terbaik dalam hidupmu ..
  
aku tidak berasal dari latar belakang keluarga yang terkenal ..
namun bisa aku pastikan kedua orangtuaku cukup hebat untuk menjadikanku wanita yang mandiri .. wanita yang paham akan sulitnya dunia dan mampu bertahan dalam pikuknya bumi ini ..

aku memiliki kepalsuan dalam hidupku .. 
aku bisa bertahan dalam kesendirian, meski aku merasakan kesepian ..
aku wanita yang perasa, mudah kecewa, menangis .. namun dihadapan oranglain, kamu ataupun orangtuaku .. aku tidak bisa menunjukkannya .. aku hanya bisa tersenyum atau bahkan tertawa .. 
akan sulit untukku merubah hal itu, namun aku pastikan hanya hal itu yang menjadi kepalsuan dalam hidupku .. 

aku sangatlah naif, aku juga manja dan egois ..
maka aku mohonkan, bersabarlah bersamaku .. bimbinglah aku menuju tempat terindah disisi ALLAH SWT bersamamu ..

aku bukan yang pertama dalam hatimu .. begitupun kamu dalam hatiku ..
namun aku yakinkan kamu akan menjadi yang terakhir untuk mengimami aku dan anak - anak kita nantinya ..

aku dan kamu adalah manusia yang berbeda ..
memiliki pemahaman yang seringkali berbeda ..
namun aku mohonkan, berpegang eratlah bersamaku untuk saling belajar menyesuaikan diri, untuk belajar saling memberi kebahagiaan satu sama lain .. 


Terimakasih untuk Usaha kerasmu untuk belajar membahagiakanku,
 semoga ikrar dan niat baik kita diberikan kemudahan oleh NYA .. 

Minggu, 08 Juni 2014

.. Last Letter for you ZR ..

Surat terakhir untukmu ..
semoga kamu selalu baik - baik saja dalam lindungannya ..
semoga kamu bisa jauh lebih bahagia, bisa lebih mampu menatap masa depanmu ..
semoga kamu bisa mendapatkan seseorang yg mampu bertahan dan tulus menyayangimu .. 

aku hanya bisa berkata semoga, aku hanya mampu mendoakan, didalam hati ..

dusta jika aku tidak merasa kesepian ..
ketika aku telah terbiasa selama itu menjadi pusat perhatian didalam hidupmu ..
bohong jika aku telah lupa dengan semuanya ..
ketika kita telah selama itu terbiasa bersama, ketika akhir cerita telah kita rancang dengan begitu indahnya, ketika semua cerita telah aku dan kamu telah dirangkum menjadi kita ..

di detik detik menuju perpindahan angka dalam usiaku, aku menuliskan semua ini sebagai ungkapan terakhir untukmu ..

Izinkan aku berlutut dalam mimpimu ..
meminta maaf dengan segenap perasaanku ..
meminta maaf dengan seluruh ketulusan yang aku miliki ..

maafkan aku yang pada akhirnya harus sangat melukai hatimu ..
maafkan aku yang pada akhirnya juga harus melukai hati keluargamu ..
maafkan aku yang pada akhirnya harus benar - benar melupakan kita .. 
maafkan aku yang pada akhirnya harus benar - benar meninggalkanmu .. 

terimakasih untuk 3 tahun yang sangat berarti ..
terimakasih untuk nasehat yang selalu kamu tujukkan untuk kebaikanku ..
terimakasih untuk waktu yang telah kamu relakan untuk selalu berada disisiku ..
terimakasih untuk setiap maaf yang kamu berikan dengan tulus ketika aku salah .. 
terimakasih untuk semua hadiah yang selalu kamu tujukan untuk menyenangkan aku ..
terimakasih untuk setiap perhatian yang kamu tujukkan padaku dengan sangat detailnya ..
terimakasih untuk setiap kenangan yang kamu berikan setelah melewati 3tahun kebersamaan .. 
terimakasih untuk segala perjuanganmu untuk bertahan disisiku dan untuk mempertahankan hubungan itu .. 
terimakasih telah menjadi pria yang sangat bahagia, membanggakan aku sebagai pasanganmu ..
terimakasih untuk keikhlasan kamu melepaskan aku dan kemauanmu untuk berjuang, belajar berdiri tanpa aku dan cita - cita kita ..  

mungkin aku tidak akan pernah bertemu dengan seseorang sepertimu, begitupun dengan kamu .. karena tidak akan pernah ada yang sama ..
namun semoga kita sama - sama mendapatkan seseorang yang terbaik untuk berada disisi kita, membahagiakan kita, selama sisa hidup yang kita jalani ..

semoga tidak ada lagi penyesalan untuk keputusan dan akhir dari cerita ini ..
semoga semua kenangan yang telah terlewati bisa menjadikan kita lebih baik dalam menghadapi hidup ini ..

berjanjilah untuk tetap selalu bahagia, untuk tetap menjadi kamu yang selalu berusaha memperbaiki diri demi kebaikanmu dan keluargamu ..
karena suatu sekarang dan suatu saat nanti, aku adalah orang pertama yang akan sangat bahagia ketika melihatmu berbahagia menjalani hidupmu ..




Rabu, 07 Mei 2014

START for FLASHBACK

Setelah berbulan bulan disibukkan dengan laporan laporan dan laporaan ..
fokus pada hal yang bukan menjadi prioritas ..
Maka saya seseorang yg sungguh ribet dalam beberapa hal, hhe akan mencoba menata hal2 yang sudah terjadi 1 tahun ini .. mencoba merangkai dan menata hal - hal yang dipikirkan dan dirasakan 1 tahun kebelakang, untuk mencoba menata kembali masa depan dan target - targetnya tanpa harus memikirkan masa lalu yang sekiranya masih tertinggal jika tidak diusahakan untuk ditata ..

Marii besok kita launching, tepat 30 hari menuju usia saya yang mencapai 1/4 abad .. hhee
"30 Hari Menuju 25 Tahun" akan menjadi Diary singkat yang akan saya tulis dalam dua Blog yaitu http://fitrisuciatiwirawandailyof.blogspot.com/ dan http://imeanmymindbahasahati.blogspot.com/ selama 30 hari (jika diberikan umur panjang *amiiiiiin) untuk merangkum apa saja yang sudah terjadi selama 25 tahun kehidupan, selama 1 tahun terakhir ini, dan kegiatan - kegiatan yang saya lakukan setiap harinya .. 

Semoga bisa Disiplin yaa .. Belajar .. Harus, Pasti Bisa .. 
Semoga bisa menjadi kenangan dan cerita yang selalu menjadi pelajaran untuk bisa menempuh kehidupan dengan lebih baik lagi, untuk siapaun yang membacanya, untuk mereka yang mempunyai peran dalam setiap cerita, dan terutama untuk saya pribadi sebagai pemeran utama .. 

Senin, 10 Februari 2014

:: Tertahan, Menahan (Tentang Kamu, Tentang Kita) ::

Dada ini bergetar kala hari itu kita diharuskan kembali bertatapan muka ..
Bola mata ini tak kuasa beralih hanya untuk menenangkan rasa yang tak kunjung reda ..
Pandangan ini sengaja ku alihkan, tertunduk segan tak berani mengarah pada tatapan matamu ..

Bukan benci, bukan marah, apalagi Dendam ..
tapi aku enggan membuatmu tau, bahwa aku merasakan hal yang membuatku sangat tidak nyaman ..
aku masih merasakan gejolak egoku untuk terus tetap berada disampingmu, berada dekat denganmu ..
aku menahan rasa inginku, aku bergelut dengan perasaan kecewa dan sayang terhadapmu dalam batinku, aku menahan pilu setiap kali kita berkomunikasi, aku menahan sedu kala bayanganmu dan semua tentang kita muncul dalam benakku ..

Aku tau apa inginku, tapi aku tidak akan pernah mengungkapkannya .. apalagi memintanya ..
biar hanya aku yang tau, biar hanya aku yang rasa .. Pilu nya menahan rasa, sesaknya menahan sedu ..
Lari adalah pilihan terbaik untukku saat ini, apapun caranya akan ku lakukan untuk bisa Lari dari apa yang aku rasakan ..
aku hanya ingin memberikan apa yang kamu inginkan.. aku hanya berusaha untuk bisa menjadi kenangan baik yang bisa kamu ingat ditengah segala kurangnya seorang aku.. meski aku yang harus terluka, aku hanya meminta kebahagiaanmu, ketenangan batinmu bagaimanapun caranya itu .. aku hanya akan berusaha untuk mewujudkannya ..

~RS~



Kamis, 06 Februari 2014

:: Bukan Tentang KEHILANGAN ::

Jika benar Cinta, Rasa cemburu itu nyata ..
Jika benar Cinta, Maka tidak akan pergi meski diminta ..
Jika benar Cinta, Keinginan untuk saling mempertahankan itu ada ..
Jika benar Cinta, Rasa takut kehilangan itu membuat batin tersiksa ..
Jika benar Cinta, Maka tidak akan dibiarkan bertahan dalam situasi Luka ..

Jika benar Cinta, tidak akan pernah saling merusak satu sama lain ..
Jika benar Cinta, akan selalu ada rasa berdosa ketika telah saling menodai hati ..
Jika benar Cinta, maka akan sama2 membentang sajadah berdua, bersimpuh dalam doa ..
Jika benar Cinta, akan mencari jalan terbaik untuk tetap bisa bersama dalam situasi yg lebih baik ..
Jika benar Cinta, tidak akan ada yg ditinggalkan untuk semakin dalam terjerumus dalam keterpurukan ..

Jika benar Cinta, maka Dia tidak akan pergi sendiri demi Kata "Menjaga Diri" ..
Karena Jika benar - benar Cinta, maka Dia akan membawa dan mengangkat yang dicinta untuk bisa berjalan beriringan dalam Ridho Allah bersama dengannya .. tanpa diminta ..



~RS~


Jumat, 31 Januari 2014

:: Sooner or Later, Now 31012014 ::

03:45
Dan masih terjaga di detik detik menjelang kumandang adzan, masih menahan sedu yang tertahan sejak siang di perayaan Imlek yang biasanya menimbulkan keceriaan. aku masih berharap tanggal 31 itu tidak pernah ada, aku masih berharap tanggal itu tidak harus kulewati seperti ini.

aku tau, cepat atau lambat ini pasti akan datang, kini ataupun nanti ini akan berakhir, sekarang ataupun besok ini yang akan terjadi padanya - padaku - pada kita. seperti peramal yang bisa merasakannya, aku selalu merasakannya sejak dulu, bahwa dengan kasih dan rasa yang selalu terungkap ada kata yang tak mampu terucap. ada ingin yang tak mudah terlontar. bahwa tujuanmu tidak tertuju padaku, meski hatimu selalu berada tepat dihatiku..

ada batas yang sebenarnya menghalangi aku dan kamu - kita, namun aku selalu berusaha untuk belajar melewati batas itu, meski terlalu lambat untuk melewatinya namun aku berusaha. aku berusaha untuk menjadi aku yang lebih baik dari sebelumnya, bukan karena kamu, bukan juga karena aku.. tapi karena kita.. karena aku selalu ingin melewati batas yang menghalangi kita.. ingin menghapus batas yang selalu kurasakan untuk menjadi kita..
batas yang membuatmu selalu merasa tidak nyaman, batas yang membuatmu selalu merasa bersalah, batas yang membuatmu akhirnya melepaskanku dalam rasa kasih yang menurutmu "dalam"..

entah darimana ini bermula, namun rasamu mampu melenyapkan ketakutanku, perhatianmu mampu menenangkan gundah dan panik ku, kehadiranmu mampu membuatku tertidur lelap, dan tutur bahasamu mampu membuatku sangat ingin melewati batas Kita. mampu membuatku sangat ingin bisa benar - benar berada dalam genggamanmu, genggamanmu yang nyata.

setiap kebersamaan yang kita lalui, selalu kurasakan tatapan mata itu dalam pandanganmu, tatapan mata yang menyimpan asa, tatapan mata yang menahan kata. dan menyebalkannya aku tau apa makna tatapanmu, aku tau apa yang akan terjadi jika aku izinkanmu mengungkapkannya. aku pun sudah memikirkannya sejak lama, memikirkan tentang  kita, memikirkan akan bagaimana kita, memikirkan harus bagaimana kita.. dan buruknya semua pikiranku tidak pernah berakhir dengan kita.. selalu berakhir dengan kata aku - atau kamu.

dengan semua hal itu aku sudah siap, yaa sesungguhnya aku sudah mempersiapkan diri untuk tetap bertahan tanpa kata Kita. namun pada percobaan pertama aku telah gagal, aku tidak mampu dan aku mengembalikan kata Kita. kini pada waktu yang sama sekali tidak aku pikirkan, aku merasakannya.. merasakan seolah dekapan dan tatapan mata itu adalah yang terakhir, merasakan seolah genggaman itu tak akan lagi pernah ada.

andai tidak ada hal lain yang mengganggu waktu terakhir kita sebagai Kita, aku tidak ingin melepaskannya begitu cepat. tidak akan berhenti menatapmu begitu cepat. tidak akan melepaskan genggaman dan dekapanmu begitu cepat. tidak akan diam menahan sedu dan semua kata juga rasa ini sendiri dalam diam. tapi aku bisa apa?? aku pun tidak ingin lagi menjadi bebanmu, menjadi beban rasa yang harus kau tanggung dengan tidak nyamannya selama kita menjadi Kita. tidak ingin membuat kamu menunggu dengan waktu yang lama untuk aku mampu dengan sepenuhnya melewati batas ITU.

aku hanyalah aku yang selalu mengalami kesulitan untuk menahan airmata, untuk menahan rasa dan untuk mengungkapkan kata. aku hanyalah aku yang jadi berubah menginginkan Kita ketika kamu datang dalam gamangnya aku di waktu lalu. aku hanyalah aku yang sudah berusaha keras untuk berubah menjadi aku yang lebih baik demi sebuah kata yang kusebut Kita. aku hanyalah aku yang akhirnya harus menahan sedu untuk tetap menjadi aku - berusaha - merelakan kamu - mengikhlaskan kita. aku hanyalah aku yang masih ingin berkata namun tidak mampu lagi menahan sedu.

aku hanya mampu mengucapkan maaf, mengucapkan kata klise "terimakasih" untuk semua waktu dan rasa yang sempat dilalui. untuk semua tatapan mata dan genggaman tangan yang selalu datang untuk menenangkanku. untuk usapan hangat pada rasa sakit yang sering datang pada hidupku. untuk pelajaran dan kesempatan Revolusi seorang aku. terimakasih untuk membawa keyakinan terhadap aku yang lama untuk menjadi aku yang lebih baik.


Sooner or Later,
aku tau ini yang akan terjadi, 
tapi aku tidak pernah tau jika rasanya akan menjadi sesakit ini,.