Rabu, 30 Oktober 2013

:: LAST 26102013 ::


Tarikan nafas terpajang, selama 6bulan ini. saya merasa sakit dg tamparan keras yg saya dapatkan 2 petang ini. kenyataan yg harus saya hadapi bahwa banyak org yg harus tau keadaan saya, sikap kamu dan sifat kamu. padahal saya hanya meminta bantuan, hanya mencoba berniat baik, menjadi biasa saja. pada kamu.

Titik balik. mungkin ini menjadi titik balik saya, mungkin setengah tahun ini sudah banyak yang merubah & membukakan mata serta pikiran saya. saya mengambil setiap hal menjadi titik balik perubahan saya berkat kamu. segala hal yang saya nilai positif meskipun harus dijalani dg sedikit menyakitkan karna kamu & masalah ini :
  • saya jadi bisa tau arti & makna persahabatan yg sesungguhnya, saya jadi bisa tau siapa2 saja yg bersikap tulus dan siapa saja yg berkhianat. karna kamu saya jd bisa tau keburukan mereka.
  • lalu yang paling penting lagi karna kamu saya bisa sadar & berpikir, segala kekurangan zaki yg membuat saya desperate dg overprotectnya adalah semata2 karna dia sangat menyayangi saya, dg masalah ini saya bisa melihat bahwa tulusnya zaki buat saya adl hal paling penting yang menjadikan dia laki2 paling baik sepanjang saya berpacaran dg pria2 sampai saat ini.


Untuk terakhir kalinya aku bercerita ttg kamu dan kamu adalah orang pertama yang ingin aku beritahu lewat  tulisan ini.. bahwa karna kamu, maka saya berpikir untuk mundur 1 langkah membuang semua idealisme saya ttg skripsi dan semua yg sudah saya susun selama 16 bulan ini hingga merombak ulang skripsi itu dari awal. mengganti judul & metode agar saya bisa cepat selesai & maju ke hidup berikutnya. tanpa lagi ada kejadian yang bisa mengingatkan saya akan kamu.

Maka u/ tulisan terakhir ini, disini.. saya mengucapkan terimakasih untuk dua bulan yang sangat berkesan, dan enam bulan pembelajaran yg sangat2 berarti.. 
terimakasih, semoga semua cita2 yg diinginkan bisa cepat terwujud..

Senin, 28 Oktober 2013

ENOUGH !!!


Setengah tahun masih memikirkan kenangan2 yang hanya berjalan 2 bulan saja, bahkan kurang ! cukup sudah, hanya diri saya sendiri yang bisa membawa saya keluar dari sini. bertahan tidak akan membuahkan apa2, memikirkan yang tidak memikirkan kita pun hanya akan sia - sia. dan waktu saya sudah cukup menjadi sia - sia 6 bulan ini, kini waktu saya sudah cukup menjadi sia - sia 6 bulan ini.
setengah tahun ini menjadi pembelajaran yang sangat berarti. Masalah ini mengajarkan saya, 
1. bahwa cinta tidak pernah cukup hanya dengan cinta
2. bahwa tidak semua orang menerima kekurangan orglain sebagaimana buruknya dirinya sendiri
3. bahwa waktu akan terus berjalan tanpa memikirkan kita yang sedang terhenti

Selasa, 22 Oktober 2013

:: Will Be Start ?! ::

Saya tau banyak sekali yang mendukung saya, banyak sekali orang - orang yang memberikan perhatian dengan sangat lebihnya untuk kehidupan saya, untuk apa yang saya jalani di bidang ini.
namun saya sadar, penurunan motivasi sedang bergejolak dengan hebatnya karena lelah dengan tumpukkan pekerjaan yang menyita hampir 20 jam waktu yang saya miliki setiap harinya, namun tidak juga bisa saya pungkiri bahwa permasalahan hati yang belum terselesaikan menjadi pemicu semua ini terjadi. hal - hal yang belum terselesaikan masih saja menggantung dalam benak dan tarikan nafas yang saya lalui. berat, perih, dan membuat saya memilih lari tanpa bisa menyelesaikannya terlebih dulu. ohhandai saja ini perkara satu pihak, andai tidak ada pihak lain yang turut andil dalam perkara ini.
namun air mata tak lagi bisa tergenang, saya memilih untuk larut dalam emosi yang berkecamuk di hati dan senyap dalam tumpukan pekerjaan yang ada dalam dunia nyata saya. entah apa yang akan saya lalui, tapi saya lewati semuanya dengan begini saja, dengan apa adanya.

Seringkali saya tersentak untuk memecut diri saya sendiri agar bisa menyelesaikan SKRIPSI ini, batas akhir penentuan yang menjadi tolak ukur saya untuk sebuah pembuktian. tapi sungguh, cobaan yang harus dilalui lebih berat lagi. terkadang saya merasa sangat lelah dan tidak merasa sanggup lagi untuk bertahan dalam situasi ini, tapi ketika setengah dalam diri saya tersadar. rasanya ingin meraung, ingin menyiksa diri saya sendiri karena tidak mampu mengendalikan diri sendiri berikut kawan - kawannya yaitu PERASAAN.
semua yang saya jalani selalu memandang dan bertolak pada EMOSI, tanpa henti. saya terus saja memikirkan bagaimana mereka, dan terkadang mengacuhkan diri saya sendiri. terkadang terlalu larut dengan apa yang mereka inginkan, meski seringkali saya tidak perduli dengan apa yang mereka lakukan.

Namun belum ada yang memahami apa yang menjadi tolak ukur saya melakukan ini semua, berjuang keras dalam lingkaran pekerjaan yang sangat saya nikmati ini. yaitu NILAI !! bagi banyak orang NILAI bukanlah suatu hal penting yang harus diperjuangkan mati - matian, bagi sebagian orang menganggap NILAI tidak lebih penting dari sebuah kualitas yang dimiliki, bagi sebagian orang NILAI hanyalah sebatas pengakuan, bahkan bagi sebagian orang NILAI hanyalah selembar kertas yang berlegalisir entah dari instansi manapun.
namun bagi saya tidak begitu, meskipun saya berpikir Kualitas lebih penting daripada NILAI. namun saya memiliki tanggung jawab untuk membuktikkan sesuatu pada sebuah NILAI, pada sebuah akhir yang bisa menjadi suatu kebanggan untuk dilihat. Karena orang yang saya tuju tidak pernah memperdulikan bagaimana prosesnya berlangsung, beliau tidak pernah mau tau dengan bagaimana saya dan duka yang saya jalani seumur hidup ini karena beliau. PRIA terhormat yang menyumbangkan setengah darahnya untuk saya meski tidak pernah ingin memperdulikan saya. Saya hanya ingin membuktikkan bahwa saya mampu berdiri hanya dengan satu kaki, menjadi wanita yang sejajar dengan beliau, tanpa harus menyia - nyiakan sesuatu apalagi seseorang.

Maka seharusnya saya kembali pada hal tersebut dan tidak lagi memikirkan masalah HATI yang tak pernah bisa selesai, saya harus kembali untuk bisa mewujudkan apa yang menjadi tujuan saya. apapun yang orang lain katakan, apapun yang harus saya hadapi. saya akan mulai melangkah lagi, terus melangkah, hingga batas akhir pembuktian ini. Hanya untuk satu Kaki terkuat yang saya miliki.  IBU. I Love You. <3