Rabu, 07 November 2012

and I'm Nothing . .


aku hanyalah aku dengan segala keterbatasan yang aku miliki . .
tanpa sedikitpun memiliki keinginan untuk membuat kecewa apalagi menyakiti orang lain, hanya mampu berusaha memberikan yang terbaik bagi segala hal dan bagi siapa saja yang ada di sekitar ku . .
tanpa juga berusaha membuat orang lain mengerti dengan segala hal yang aku rasakan, hanya mampu berpikir bahwa semua itu hanya cukup berjalan sebagai krisis yang berjalan pada hatiku saja . . tanpa perlu mereka tau . .

cukup senyum dan topeng ceriaku yang tampak ke permukaan dan, cukup lelah serta keluh kesah yang mampu kalian tembus . . tanpa perlu tau gelisah dan air mata yang sedang mengalir deras bergemuruh dengan konflik batin yang harus rela kujalani SENDIRI . .

berpikir keras untuk mampu bertahan menjalani singkatnya hidup yang berjalan dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang kumiliki, bertahan dengan segala kepalsuan ini untuk menutupi semua tekanan yang kulalui dan kurasakan karena konflik batin dan kerasnya hidup yang harus selalu aku dapatkan dan harus selalu aku jalani . .

berjalan dengan lelah, terseok, tanpa juga mereka perdulikan . . tanpa ada yang mampu menyadari bahwa aku terluka . .
kepalsuan yang kubuat sudah melekat dan seringnya membuatku lelah, lelah karena sepanjang menjalani kehidupan aku harus terus memikirkan cara agar kesedihan dan luka ini tak terlihat . . memikirkan bagaimana caranya aku mampu bertahan dan kuat berjalan dengan kepalsuan ini SENDIRI . .

karena sangat melelahkan ketika aku harus mencari dan menanti seseorang yang tanpa aku ungkapkan mampu memahamiku, mampu mendengar Lirihku, mampu menatap Luka di mataku, mampu mengetahui ada Air mata yang mengalir deras dalam hatiku, mampu merasakan lelahnya aku dengan kepalsuan ini . . 

dan sekarang . .
entah apalagi yang mampu aku ungkapkan pada semua, ketika aku sudah lelah berjuang SENDIRI . .
hanya mampu menangis sendu dalam untaian malam dan cahaya bintang yang menemani, dengan beberapa bait kalimat yang mampu aku tuliskan untuk melukiskan sebagian kecil luka dan lelahnya aku dengan konflik dalam batinku, dan lelahnya aku yang harus terus berjalan untuk memahami orang lain tanpa bisa dipahami orang lain . .

~berharap ada yang mampu melihat luka pada tatapan mataku saat semua orang percaya bahwa aku sedang tersenyum~ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar